{getToc} $title={Daftar Isi}
Apa Itu Diet Flexitarian?
Flexitarian adalah gabungan dari kata “flexible” dan “vegetarian.” Artinya, kamu tetap berfokus pada pola makan berbasis tumbuhan, namun sesekali masih diperbolehkan mengonsumsi daging atau produk hewani. Diet ini lebih mengutamakan fleksibilitas dibandingkan larangan total.
Manfaat Diet Flexitarian
- Menurunkan berat badan tanpa merasa tersiksa.
- Menurunkan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan jantung.
- Meningkatkan asupan serat dan nutrisi dari sayuran dan buah-buahan.
- Lebih mudah dipertahankan dalam jangka panjang dibanding diet ketat lainnya.
Tips Memulai Diet Flexitarian
Untuk kamu yang ingin memulai diet ini, berikut adalah langkah-langkah praktisnya:
- Mulailah dengan mengurangi konsumsi daging secara bertahap, seperti hanya memakannya 2-3 kali seminggu.
- Perbanyak konsumsi makanan nabati seperti sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
- Ganti daging merah dengan sumber protein nabati atau daging putih seperti ayam tanpa kulit.
- Jangan lupa tetap menjaga kalori seimbang agar berat badan tetap turun dengan sehat.
Contoh Menu Flexitarian Sehari-hari
Pagi: Overnight oat dengan buah dan chia seed
Siang: Salad quinoa dengan sayur panggang dan telur rebus
Malam: Sup tahu sayuran dan sedikit dada ayam rebus
Untuk inspirasi lainnya, kamu bisa cek 15 makanan rendah kalori untuk sarapan, makan siang, dan malam agar tetap kenyang tapi tetap sehat.
Makanan yang Sebaiknya Dihindari
Meskipun fleksibel, ada beberapa jenis makanan yang tetap sebaiknya dikurangi seperti:
- Makanan olahan tinggi gula dan lemak jenuh
- Minuman manis seperti soda
- Daging olahan seperti sosis dan nugget
Pelajari lebih lanjut tentang makanan yang harus dihindari saat diet agar kamu tidak salah memilih.
Kenapa Diet Ini Cocok untuk Gaya Hidup Modern?
Flexitarian cocok untuk kamu yang ingin sehat namun tetap menikmati variasi makanan. Dengan pendekatan yang tidak kaku, kamu tetap bisa bersosialisasi dan makan bersama keluarga tanpa harus membawa bekal khusus ke mana-mana.
Didukung oleh Studi Ilmiah
Penelitian dari Hello Sehat menunjukkan bahwa orang yang menjalani diet flexitarian cenderung memiliki indeks massa tubuh (BMI) lebih rendah serta risiko diabetes tipe 2 yang menurun.
Kesimpulan
Diet flexitarian bukan hanya tren, tapi solusi jangka panjang bagi kamu yang ingin menurunkan berat badan tanpa merasa tersiksa. Dengan memilih makanan sehat secara bijak dan tetap fleksibel, kamu bisa menjaga tubuh tetap ideal dan sehat tanpa harus terlalu keras membatasi diri.
Pertanyaan Umum Tentang Diet Flexitarian
Apa bedanya diet flexitarian dengan vegetarian?
Vegetarian tidak mengonsumsi produk hewani sama sekali, sedangkan flexitarian masih memperbolehkan konsumsi daging dalam jumlah terbatas.
Apakah diet ini aman untuk ibu menyusui?
Selama pola makan seimbang dan cukup protein serta kalori, diet ini aman untuk ibu menyusui. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk memastikan.
Berapa kali seminggu boleh makan daging?
Idealnya 2-3 kali per minggu. Fokus tetap pada sumber nabati sebagai porsi utama dalam menu harian.