{getToc} $title={Daftar Isi}
Ketika membahas tentang olahraga untuk menurunkan berat badan, dua aktivitas yang sering muncul adalah lari dan jalan cepat. Keduanya terlihat sederhana dan bisa dilakukan di mana saja. Tapi, di antara keduanya, mana yang lebih efektif untuk diet?Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap perbandingan antara lari dan jalan cepat dari segi pembakaran kalori, risiko cedera, hingga kesesuaian untuk berbagai jenis orang yang sedang menjalani diet.
Kalori yang Dibakar: Lari Unggul di Angka
Lari dapat membakar kalori lebih banyak dalam waktu singkat. Menurut riset seseorang dengan berat 70 kg bisa membakar sekitar 600 kalori per jam saat berlari, sedangkan jalan cepat hanya membakar sekitar 300–400 kalori per jam.
Namun, pembakaran kalori bukan satu-satunya faktor yang harus dipertimbangkan dalam program penurunan berat badan. Konsistensi dan kenyamanan juga memainkan peran besar. Banyak orang yang memilih jalan cepat karena lebih ringan dan minim risiko cedera.
Risiko Cedera: Jalan Cepat Lebih Aman
Lari, terutama dengan teknik yang salah atau tanpa pemanasan yang cukup, bisa menyebabkan cedera seperti shin splint, lutut pelari, dan nyeri pergelangan kaki. Berbeda dengan jalan cepat yang memiliki dampak lebih rendah pada sendi dan cocok untuk semua usia, terutama bagi yang baru memulai gaya hidup sehat.
Tips Mencegah Cedera saat Berlari:
- Gunakan sepatu lari yang sesuai.
- Lakukan pemanasan dan pendinginan dengan benar.
- Mulai secara bertahap, jangan langsung intens.
Kapan Harus Memilih Lari dan Jalan Cepat?
Pilihan antara lari dan jalan cepat bisa ditentukan oleh beberapa faktor seperti kondisi fisik, usia, dan tujuan diet. Jika kamu masih pemula, jalan cepat bisa menjadi pilihan aman. Namun jika kamu ingin hasil lebih cepat dan sudah terbiasa dengan olahraga berat, maka lari bisa jadi solusi yang tepat.
Saat dikombinasikan dengan makanan rendah kalori yang tepat, baik lari maupun jalan cepat akan sangat mendukung proses penurunan berat badan secara alami.
Efektivitas dalam Jangka Panjang
Dalam jangka panjang, jalan cepat bisa lebih konsisten dilakukan oleh sebagian besar orang karena lebih mudah diterapkan setiap hari. Banyak ahli gizi menyarankan agar aktivitas fisik dilakukan secara konsisten untuk hasil diet yang permanen dan sehat.
Namun, pastikan kamu juga menghindari makanan yang tidak baik saat diet agar usaha olahraga tidak sia-sia.
Kombinasi Keduanya: Strategi Cerdas
Bagi kamu yang ingin hasil maksimal, kamu bisa mengombinasikan lari dan jalan cepat. Misalnya, lakukan jalan cepat sebagai pemanasan, lalu lanjutkan dengan lari selama 15–20 menit. Cara ini juga membantu mencegah kebosanan dan mempercepat pembakaran lemak.
Beberapa program pelangsing alami juga menyarankan pendekatan holistik, seperti konsumsi obat pelangsing aman BPOM yang dikombinasikan dengan olahraga teratur dan pola makan sehat.
Studi & Rekomendasi Ahli
Menurut laman Alodokter, olahraga kardio seperti jalan cepat dan lari sangat penting dalam proses diet. Keduanya dapat memperbaiki metabolisme dan meningkatkan pembakaran lemak tubuh jika dilakukan rutin minimal 150 menit per minggu.
Referensi dari SehatQ juga menyebutkan bahwa jalan cepat cocok untuk penderita obesitas atau mereka yang memiliki masalah jantung karena dampaknya lebih ringan.
Sementara situs Halodoc menekankan bahwa kunci diet bukan hanya olahraga, tapi juga memperhatikan kualitas tidur, asupan nutrisi, dan manajemen stres.
Kesimpulan: Pilih Sesuai Kebutuhan
Jadi, mana yang lebih baik untuk diet: lari atau jalan cepat? Jawabannya tergantung pada kondisi fisik, tujuan diet, dan preferensi pribadi. Yang terpenting adalah kamu melakukannya secara konsisten dan disertai pola makan sehat.
Ingin hasil lebih maksimal? Gabungkan keduanya dan dukung dengan asupan sehat seperti dalam daftar makanan rendah kalori, hindari makanan pantangan diet, serta konsultasikan bila perlu dengan ahli gizi.
FAQ
Apakah jalan cepat efektif untuk menurunkan berat badan?
Ya, jalan cepat sangat efektif untuk diet, terutama bagi pemula atau orang dengan kondisi fisik tertentu. Kuncinya adalah dilakukan secara rutin dan disertai pola makan sehat.
Berapa lama harus lari atau jalan cepat agar berat badan turun?
Sebaiknya dilakukan minimal 30 menit per hari, 5 kali seminggu untuk hasil yang optimal.
Mana yang lebih cocok untuk penderita obesitas?
Jalan cepat lebih aman dan cocok karena tekanan pada sendi lebih rendah dibandingkan lari.
Baca Juga: